Musisi papan atas Katon Bagaskara menyayangkan maraknya hasil karya musisi yang kurang mendidik generasi bangsa. "Hanya mengejar sensasi saja, terkesan dangkal," kata Katon di Makassar, Rabu (23/12).

Namun demikian, penyanyi yang melejit lewat lagu Yogyakarta ini tidak menyalahkan penuh karya para musisi. Ia menuding masalah ini timbul dari sikap industri musik yang hanya mencari keuntungan, sehingga memaksa para musisi untuk melahirkan karya yang tidak bermutu. "Seniman itu pengalah," kata Katon.

Katon juga meyayangkan sikap pemerintah yang kurang memperdulikan kondisi ini. Pemerintah dinilai berkutat pada pembuatan peraturan saja. "Tidak ada realisasi," katanya.

Untuk itu, ia mengembalikan persoalan ini kepada masyarakat Indonesia. Ia meminta warga lebih selektif memilih karya musik untuk anaknya. "Kalau tidak bermutu, yah, ga usah beli. Lambat laun industri musik akan merubah pasarnya," kata Katon.

Kehadiran Katon di Makassar menghadiri peresmian perpusatakan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat. Katon sempat menyanyikan beberapa lagu ciptaan Kla Projek, kelompok musiknya, dalam acara tersebut. Sejak beberapa tahun terakhir, Katon dimandat sebagai duta baca Makassar.

TRI SUHARMAN

foto : www.republika.co.id
Pengamat Tata Ruang Kota Makassar, Danny Pomanto menuding Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang tidak memperhatikan keselamatan sekitar 2,2 juta jiwa warga yang bermukim disekitar Bendungan Bili bili. Alasannya, balai tidak pernah memperlihatkan mitigasi atau pola penanggulangan bencana apabila Bendungan Bilibili jebol.

"Kita tidak ingin kejadian seperti di Bendungan Situgintung terjadi disini, apalagi sekaran musim hujan sangat rawan mendatangkan bencana," kata Danny Pomanto di Makassar, Senin (21/12).

Padahal, kata Danny, Undang-Undang No. 24 Tentang Penanggulangan Bencana telah mewajibkan pemerintah membuat sistem mitigasi. Seperti diungkapkan dalam pasal 6 dan 7
yakni pemerintah bertanggungjawab mengurangi risiko bencana dan perlindungan masyarakat dari dampak bencana. "Kalau memang ada mitigasi, kok tidak pernah disosialisasikan," katanya.

Upaya mitigasi, kata Danny, sangat penting diketahui warga, sebab mitigasi yang menjabarkan skenario penyelamatan warga apabila terjadi bencana, misalnya wilayah yang aman untuk mengungsi, informasi terjadinya bencana, dan evakuasi korban bencana.

Hasil penelitian Danny menyebutkan, bendungan berada diatas 107 meter dari permukaan laut. Pada dataran rendah disekitar bendungan, terdapat penduduk berjumlah sekitar 2,2 juta jiwa yang bermukim di Makassar, Maros, Gowa dan Takalar. Apabila bendungan jebol, kata dia, semua warga yang berada dibilayah tersebut akan merasakan dampaknya.

Saat ini, kata Danny, bendungan menampung air sekitar 2 miliar meter kubik dari Sungai Jeneberang. Ia mempertanyakan konstruksi bendungan yang dibuat dari susunan batu, ia khawatir kualitasnya beda dengan bendungan yang terbuat dari beton.

"Bukan meragukan konstruksinya, tapi kok beda yah dengan Bendungan Kalaena di Luwu yang menggunakan beton," katanya.

Namun demikian, jebolnya bendungan tidak hanya dilihat dari kualitas konstruksi, tapi bencana bisa terjadi akibat gempa bumi, longsor, dan peristiwa jatuhnya meteor. "Nah disini harus ada mitigasi untuk meminimalisir jumlah korban bencana," katanya.

Kepala Bidang Program dan Evaluasi Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang, Widiarto membantah pernyataan Danny. Menurutnya, balai sudah melakukan sosialisasi penanggulangan bencana kepada masyarakat secara berkesinambungan. "Warga sudah tau kok," katanya.

Widiarto melanjutkan sosialisasi meliputi pemberitahuan wilayah yang aman dari bencana banjir seperti di sekitar Sungguminasa. Balai juga memasang alat deteksi bencana atau radio control dibeberapa wilayah seperti di Kabupaten Gowa, Sungguminasa, dan Bendungan Bilibili.
"Jadi langsung ada pemeberitahuan secara dini ke warga," katanya.

Hasil penelitian balai menyebutkan, warga yang bermukim di wilayah berjarak 100 mil tidak perlu khawatir. Bencana banjir yang melebihi ambang batas bisa diatasi dengan adanya pintu air yang bisa menampung 2400 meter kubik air perdetik.

Apalagi, balai selalu melakukan pemeliharaan dengan mengganti beberapa konstruksi bendungan yang dikhawatirkan keropos. Anggaran yang dialokasi kan untuk pemeliharaan mencapai Rp 3 Miliar.

Ia juga mengimbau agar warga tidak perlu khawatir dengan konstruksi bendungan. Pembuatan bendungan yang dibangun sejak Tahun 1930 pada zaman Belanda kemudian diperbaharui oleh Jepang Tahun 1997 itu sudah melalui perhitungan teknis yang cukup matang.

TRI SUHARMAN

Terbit di Koran Tempo Makassar
Selasa 22 Desember 2009
foto dari tropisliving.blogspot.com
Belum melalui editor..
Pertemuan tertutup antara Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta dengan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin di Rumah Makan Istana Laut akhirnya selesai sore ini. Usai pertemuan, Anis mengaku siap menerima Ilham bila ingin bergabung kedalam partainya. "PKS welcome untuk Pak Ilham," kata Anis.

Menurut Anis, partainya terbuka untuk siapapun yang ingin bergabung, meskipun itu politisi dari partai lain. "Tidak ada masalah kok," lanjutnya.

Namun demikian, Anis menampik pertemuan tertutup yang dibarengi makan siang tersebut membahas soal politik. Ia mengaku menemui Ilham selaku Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI untuk membahas infrastruktur Makassar yang dibiayai pemerintah pusat. "Belum ada pembicaraan ke arah situ, Pak Ilham masih fokus sebagai wali kota," ucapnya kembali tersenyum kecil. Meski begitu ia mengakui PKS berharap Ilham bergabung di masa yang akan datang. "Kami tetap mempersilahkan."

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin saat ditanyai langsung tertawa renyah. Kepada Tempo, ia meminta agar pertemuannya dengan Anis tidak dikaitkan dengan isu politik. "Tidak ada politik-politik disini hehehe..," katanya.

Pertemuan dengan Anis, kata dia, selaku wali kota yang memperjuangkan infrastruktur di Makassar. Tapi ia sempat memuji PKS Makassar yang dinilai memiliki jaringan yang cukup kuat mempengaruhi kebijakan pemerintah pusat. "Apalagi beliau (Anis Matta) memiliki daerah pemilihan di sini, kami berharap diperhatikan," katanya sambil terus mengelak ditanyai soal politik.

Untuk membuktikan bahwa tidak ada pembicaran politik, Ilham sempat memperlihatkan proposal permohonan biaya infrastruktur kepada Anis yang juga terpilih sebagai Badan Anggaran Dewan. Proposal tesebut berisi usulan dana untuk revitalisasi Pantai Losari sekitar Rp 60 miliar, pembuatan jalur lingkar Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Syeh Yusuf Rp 250 juta, dan 30 persen dana pembebasan lahan untuk pelebaran Jalan Perintis Kemerdekaan.

Ia juga meminta Anis menyumbang secara pribadi pembangunan masjid terapung di Pantai Losari sebesar Rp 3 miliar. Sumbangan Anis akan membiayai pengadaan tiang pancang pada Masjid yang ditargetkan menjadi pusat wisata Islam di Sulawesi Selatan tersebut. "Kami berharap semua bisa diakomodir," kata Ilham.

Anis Matta berjanji akan memperjuangkan usulan biaya dalam pembahasan Badan Anggaran Dewan. Khusus untuk pembuatan jalur lingkar, ia berharap agar Pemerintah Makassar mengusulkan dalam Anggaran Pendapan Belanja Negara Perubahan 2010. "Kami akan berupaya memenuhi usulan ini, jadi saya harap bersabar yah," katanya.

Pertemuan Anis Matta dengan Ilham berlangsung tertutup di ruang khusus Rumah Makan Istana Laut. Dalam pertemuan tersebut Ilham didampingi Sekretaris Golkar Makassar, Farouk M Betta dan kader Golkar Makassar Rahman Pina. Hadir pula beberapa pejabat teras Pemerintah Kota Makassar seperti Sekretaris Kota Anis Kama, Asisten Bidang Ekonomi Burhanuddin, Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Syaiful Saleh, Kepala Dinas Sosial Ibrahim Saleh, Kepala Dinas Perhubungan Chairul Andi Tau dan Konsultan Tata Ruang Makassar Danny Pomanto.

Sementara Anis didampingi beberapa kader PKS seperti Sri Rahmi, Asriady Samad, Jafar Sodding, dan Muzakkir Ali. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut wartawan dilarang meliput.

Sebelumnya, berhembus kabar Ilham akan hengkang dari Partai Golkar. Kabar itu mencuat setelah ia kalah bersaing dengan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo berebut kursi Ketua Golkar Sulawesi Selatan dalam musyawarah daerah pertengahan November lalu.

TRI SUHARMAN

Bisa dibaca di http://tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/12/19/brk,20091219-214613,id.html

Foto : http://pemilu.okezone.com

Musyawarah Daerah Golkar Makassar yang dijadwalkan 19 Desember mendatang diperkirakan molor hingga awal 2010. Panitia musyawarah terpaksa membatalkan jadwal sebelumnya, karena pengurus Golkar Sulawesi Selatan belum dilantik. "Golkar Sulsel butuh legalitas untuk mengatur musda," kata Sekretaris Golkar Makassar, Farouk M Betta di Makassar, Rabu (16/12).

Farouk menuturkan, musyawarah tidak bisa digelar tanpa adanya pengurus resmi dari Sulawesi Selatan. Selain mengatur jadwal, mereka juga adalah pemegang mandat suara dalam musyawarah.

Sesuai informasi, kata dia, Golkar pusat melantik pengurus Golkar Sulawesi Selatan awal Januari. "Kami menunggu informasi dari Golkar Sulawesi Selatan," ujarnya.

Sekretaris Golkar Sulawesi Selatan, Arfandy Idris mengatakan, musyawarah bisa saja dilakukan sebelum pelantikan pengurus. "Ini hanya formalitas," kata Arfandy yang terpilih sebagai wakil ketua dalam musyawarah daerah Golkar Sulsel beberapa waktu lalu.

Hanya saja, Ketua Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo menginginkan musyawarah dilakukan setelah surat keputusan pelantikan sudah ada. Sementara Golkar pusat menjadwalkan pelantikan sekitar Januari 2010.

Ia menambahkan, batalnya musyarah tidak hanya di Makassar tapi di 23 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan. Semuanya menjadwalkan musyawarah pada bulan ini.

Sebelumnya, Golkar Makassar menjadwalkan musyawarah pada 19 hingga 20 Desember. Musyawarah digelar di Sekretariat Golkar Makassar Jalan Lasinrang. "Mampu menampung 300 kader," kata Farouk.

TRI SUHARMAN

foto : http://media.vivanews.com
Kepala Bagian Umum Makassar, M Kasim Wahab mengatakan alokasi anggaran makan dan minum 2010 mendatang diperkirakan bertambah Rp 800 juta dari tahun lalu. Diperkirakan anggaran makan minum tahun depan mencapai Rp 7,1 miliar.

Dalam rencana anggaran Bagian Umum Makassar tahun depan, anggaran makan minum terdiri dari belanja makan dan minum harian pegawai Rp 1.820 miliar, makan minum rapat Rp 1,6 miliar, makan minum tamu Rp 3,7 miliar, rumah jabatan Rp 1,9 miliar, dan anggaran makan minum diluar rumah jabatan seperti kegiatan yang digelar hotel Rp 1,8 miliar.

Kasim menuturkan bertambahnya anggaran makan minum karena kegiatan pemerintah begitu padat tahun depan. Beberapa pagelaran bertaraf internasional akan digelar seperti proram wisata Visit Indonesia Years 2010 yang ditarget mendatangkan ribuan pengunjung. Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 2011 mendatang." Tamu berdatangan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri," kata Kasim usai memparkan rencana anggarannya di depan Komisi Bidang Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Makassar, Rabu (16/12).

Bukan hanya itu, lanjut dia, tamu untuk kegiatan di Balai Kota Makassar dan rumah jabatan wali kota juga cukup padat setiap harinya. Namun ia tidak berinci jumlah pengunjung maupun tamu. "Biayanya sudah sesuai dengan perhitungan kami," katanya.
Ketua Komisi Bidang Pemerintahan Yusuf Gunco menilai anggaran makan minum yang diusulkan bagian umum sudah cukup mendasar. Alasannya, bagian umum menalangi seluruh biaya makan dan minum instansi pemerintahan Makassar. "Wajarlah kalau bertambah," kata dewan asal Partai Golkar ini.

Dewan lainnya, Rahman Pina menimpali, kenaikan biaya makan minum jangan dipandang dari jumlah anggarannya saja. Setiap kegiatan dihadiri hingga 200 orang peserta, Belum lagi jumlah tamu di balai kota dan rumah jabatan walikota yang bisa mencapai ratusan pula. "Jadi anggarannya sebenarnya cukup masuk akal," katanya.
Pengamat pemerintah dari Lembaga Adminstrasi Negara Makassar, Muhammad Idris menilai tingginya anggaran makan dan minum pemerintah patut dipertanyakan. Jangan sampai biaya tersebut malah mendongkrak belanja pegawai dan memperkecil belanja untuk publik. “Harusnya anggaran yang langsung menyentuh publik lebih diperhatikan,” kata Idris melalui sambungan telepon.

Ia menilai, kenerpihakan pemerintah kepada warganya masih cukup minim, terbukti setiap tahunnya anggaran pegawai lebih tinggi dibanding untuk publik. Sehingga realisasi anggaran pemerintah Makassar dinilai kurang sehat. "Pemerintah sebaiknya jangan hanya memperhatikan diri sendiri,” ketusnya.

Ia berharap dewan bisa memperhatikan usulan anggaran makan minum ini. Kalau perlu, kata dia, sebagian anggarannya dialihkan ke program layanan publik. "Dewan baru ini harus bagus, jangan seperti yang lama kurang kontrol," katanya.

TRI SUHARMAN

foto : http://treest.files.wordpress.com
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dijadwalkan meresmikan pembangunan jembatan layang (fly over) di Jalan Urip Sumohardjo, Makassar, 26 Desember 2009.

Menteri menggantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya batal meresmikan flyover pada 9 Desember 2009, karena jadwal yang padat. "Tadi bagi saya dapat info, Pak Menteri bisa hadir," kata Octavianus, Kepala Satun Nonvertikal Departemen Pekerjaan Umum, kepada Tempo di Makassar, Senin (14/12).

Namun demikian, kata Oktavianus, pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Departemen Pekerjaan Umum untuk memastikan kedatangan menteri. Ia khawatir ada perubahan rencana karena kesibukan menteri. "Pada hari yang sama, Pak Menteri rencananya ke Tana Toraja. Saya tidak tahu kegiatan menteri di Tana Toraja," ujarnya.

Untuk menyambut kedatangan menteri, kata dia, fly over kembali dipoles dengan mengganti cat yang mulai usang, listrik untuk lampu jalan, serta penanaman pohon di sekitar jembatan. "Waktu demo kemarin (Rabu pekan lalu) jembatan sempat dicoret-coret," keluhnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meresmikan fly over Makassar bersamaan dengan menghadiri Hari Nusantara yang dipusatkan di Makassar. Namun, presiden batal hadir. "Bukan takut demo, tapi jadwal acara presiden padat," kata Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menanggapi isu batalnya kehadiran presiden karena ancaman warga menggelar unjuk rasa besar-besaran, pekan lalu.

Sesuai jadwal dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, peresmian fly over seharusnya digelar September 2009. Jadwal tersebut sesuai batas perpanjangan waktu yang diberikan Departemen Pekerjaan Umum terhadap proyek tersebut. Perpanjangan waktu diberikan setelah PT Sumbersari Ciptamarga selaku kontraktor tidak mampu menyelesaikan proyek hingga Desember 2008, sesuai target proyek sebelumnya.

Pemimpin Proyek Fly over dari Departemen Pekerjaan Umum, Haikal Hasan mengatakan hasil studi kelayakan proyek menyimpulkan flyover sudah siap digunakan secara maksimal, sehingga wajar jika segera diresmikan. Hanya saja ia menyarankan agar peresmian proyek dilakukan awal Januari 2010, karena kondisi jembatan pascademo antikorupsi pekan lalu mengalami kerusakan. "Banyak pohon yang sudah ditanam kemudian dicabut lagi, banyak juga coret-coret," katanya.

Ia memprediksi perbaikan membutuhkan waktu hingga satu bulan. Namun ia menekankan perbaikan tidak lagi membebani pemerintah, semua anggaran akan ditanggung pihak kontraktor. "Sesuai kesepakatan," ucapnya.

Haikal melanjutkan, pembangunan Flyover dimulai awal 2007 dengan menggunakan anggaran dari Departemen Pekerjaan Umum sebesar Rp 60 miliar. Pada awal 2006, pemerintah pusat sudah mengeluarkan dana pembangunan proyek Rp 8,9 miliar, kemudian 2007 sebesar Rp 11 miliar, 2008 sebesar Rp 26 miliar, dan 2009 sekitar Rp 15 miliar.

Ia menjelaskan proyek sempat terlambat selesai satu tahun karena pemerintah tersandung dengan pembebasan lahan disekitar flyover. Pemerintah Kota Makassar sempat kesulitan menyelesaikan persoalan lahan karena beberapa diantaranya tidak jelas kepemilikannya. Banyak warga yang mengaku memiliki satu lahan dengan mengajukan surat kelengkapan yang hampir sama. "Setelah persoalan lahan tidak disoal lagi, proyek bisa diselesaikan," katanya.

TRI SUHARMAN

sumber : http://tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/12/14/brk,20091214-213652,id.html
foto : http://okezone.com/
Panitia olahraga rally yang yang akan menggelar ajang rally bertafar internasional di Gowa dan Takalar, 25 hingga 26 September 2010 mendatang, meminta Pemerintah Kota Makassar memperhatikan kondisi infastrukturnya. Panitia tak ingin tempat yang disiapkan untuk menyambut olahraga bergengsi itu terlihat jorok seperti tahun sebelumnya.

"Jangan sampai merusak image," kata Ketua Panitia Lomba Rally, Jeffrey usai bertemu Sekretaris Daerah Makassar Anis Kama di Balai Kota, Senin (14/12).

Menurut Jeffry, pada ajang olahraga rally internasional putaran ke lima di Takalar 2008 lalu, panitia menyayangkan kondisi gedung Celebes Convention Center Jalan Metro Tanjung Bunga yang tidak terawat baik. Gedung Cebes yang menjadi tempat pembukaan ajang relly tidak bersih, sampah berserakan dimana-mana, sehingga mengganggu jalannya acara. "Soalnya kamera wartawan luar negeri menyorot itu," keluhnya. Iapun berharap kedepannya kondisi tersebut tidak lagi ditemui.

Namun ia memuji laju infrastruktur di Makassar seperti keberadaan jalan tol, bandara Sultan Hasanuddin, area wisata pantai Losari, wahana permainan Trans Studio, serta pertumbuhan ekonomi yang menembus angka 10 persen pada tahun 2009. "Sudah sangat cocok untuk kegiatan bertaraf internasional," ucapnya.

Meski begitu, saat bertemu dengan Sekretaris Daerah Makassar Anis Kama, Jeffrey berharap agar pemerintah menyediakan infrastruktur tambahan berupa hotel berbintang yang mampu menyediakan 5.000 kamar dan akses jalan yang lebih luas dari Metro Tanjung Bunga ke Takalar. Itu perlu, kata dia, untuk pelayanan bagi pengunjung dunia yang ingin menyaksikan rally serta memudahkan akses transportasi ke lintasan perlombaan di Takalar. "Kami juga berharap pemerintah mempermudah administrasi kegiatan ini," katanya.

Anis Kama menimpali pemerintah sangat bersyukur kotanya ditunjuk sebagai tempat peresmian olahraga relly. Menurutnya, relly bakal menghadirkan puluhan pembalap asal Australia, India, Meksiko, Jepang dan Malaysia itu akan mendongkrak keuntungan dibidang pariwisata. Olehnya itu ia berjaji akan mengawal kegiatan ini dengan menyediakan fasilitas yang baik. "Akan dibicarakan lebih teknis dengan Wali Kota setelah pulang dari Kopenhagen," kata Anis.

Jeffrey bertandang ke Balai Kota bersama tim survei lapangan dari kegiatan Wordl Relly Champion Ship, Fred. Dalam kesempatan tersebut, Jeffrey menyampaikan bahwa Federation Internationale de I'Automobile (FIA) yang menjadi penyenggara rally kelas dunia kembali menunjuk lokasi olahraga rally putaran ke enam di Gowa dan Takalar 2010 mendatang.

Olahraga ini akan dibuka secara resmi di pelataran Trans Studio dengan menyediakan program bersifat kepariwisataan sepertai modifikasi mobil rally, pesta rally, dan pagelaran musik. Panitia juga akan membuat pawai Rally dari Tanjung Bunga ke Pantai Losari.

Sejak 2005 hingga 2008 lalu, olahraga rally bertaraf Internasional telah memilih areal lintasan di Gowa dan Takalar. Lintasan rally yang berada di lokasi PT Perkebunan Nusantara Gowa dan Takalar tersebut sepanjang 350 kilometer.

TRI SUHARMAN

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada warga Sulawesi Selatan karena tidak sempat menghadiri peringatan Hari Nusantara yang dipusatkan di tanah tumbuh Centerpoint of Indonesia Makassar, Rabu (9/12).

Presiden tidak bisa hadir karena menghadiri agenda besar pemperingati Hari Antikorupsi di Jakarta. "Beliau sampaikan permohonan maafnya kepada warga Sulsel," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad di hadapan ratusan undangan yang hadir dalam peringatan Hari Nusantara tersebut.

Meskipun tidak dihadiri langsung Presiden, tutur Fadel, telah diutus Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono untuk mewakilinya.

Menurut Fadel, kehadiran Agung sudah sangat tepat karena berpengalaman dengan kegiatan kelautan. "Seperti di Palangkaraya beberapa waktu lalu," katanya sedikit menunduk kepada Agung yang hadir dalam acara tersebut. Agung duduk di baris depan tamu didampingi Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.

Fadel yang juga menjabat Ketua Panitia Nasional Pelaksanaan Hari Nusantara berterima kasih kepada Agung karena menyempatkan waktu menghadiri acara tersebut. "Beliau harus membatalkan enam agenda penting untuk ke sini," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono awalnya dijadwalkan hadir di Makassar pada hari ini. Namun tiba-tiba batal.

Batalnya Presiden sempat membuahkan isu miring terkait gelombang massa menyambut Hari Antikorupsi. Presiden diisukan takut lantaran warga dan mahasiswa mengancam demo besar-besaran di Makassar. "Tapi itu tidak benar, beliau banyak acara di Jakarta," kata Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin kepada Tempo, Senin lalu.

Gubernur Sulawesi Salatan Syahrul Yasin Limpo mengimbau agar warga dan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa hari ini menjujung tinggi etika. Ia berharap aksi tersebut digelar secara damai. "Saya yakin aman-aman saja, jadi investor tidak usah takut ke sini," katanya.

TRI SUHARMAN

sumber : http://tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/09/brk,20091209-212697,id.html
foto : http://1.bp.blogspot.com
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mengatakan rencana kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam peringatan Hari Nusantara Nasional yang berpusat di Makassar, 9 Desember mendatang, batal.

Penyebabnya, agenda Presiden sepekan ke depan begitu padat. "Agenda beliau banyak, salah satunya menghadiri pengingatan Hari Antikorupsi di beberapa tempat," kata Syahrul usai menjamu Datuk Azim, pemodal dari Malaysia di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, Sabtu (5/12).

Ketika ditanyai apakah Presiden batal ke Makassar akibat maraknya ancaman unjuk rasa besar-besaran dari mahasiswa., Syahrul sempat diam. "Bisa iya, bisa juga tidak," katanya dengan mata memandang ke langit-langit ruangan.

Ia menilai Sulawesi Selatan tidak lepas dari unjuk rasa karena warganya sangat memegang teguh demokrasi. "Yang penting tidak anarkis dan tidak melanggar undang-undang."

Walaupun Presiden tidak hadir, Syahrul melanjutkan, seluruh rangkaian acara tidak akan diubah. Misalnya dari acara pembukaan dengan tari-tarian dan pagelaran seni . Begitupula dengan perlombaan yang digelar mulai 13 Desember seperti renang antarpulau, dan festival bakar ikan sepanjang 3 kilometer.

"Tidak masalah, saya biasa-biasa saja. Semuanya Alhamdullilah," kata Syahrul saat ditanyai perasaannya terkait jadwal Presiden yang dibatalkan ke Makassar.

Syahrul mengaku bersyukur peringatan Hari Nusantara bisa digelar di Makassar. Ia menilai kegiatan ini adalah peluang Sulawesi Selatan memperoleh program pemerintah pusat dalam pemberdayaan hasil laut.

Menurut Syahrul potensi hasil laut Sulawesi Selatan cukup besar, seharusnya mendapatkan perhatian serius dari pusat. "Contohnya di Kabupaten Pangkep yang memiliki banyak pulau penghasil ikan yang berkualitas tinggi," ujarnya.

Syahrul mengatakan Predisen rencananya diwakili Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Fadel akan membuka acara bersama beberapa pejabat dari pusat. "Katanya hadir pula Menko, tapi saya kurang tahu apakah Menko Kesra atau Menko Perekonomian," kata Syahrul.

Beberapa pekan terakhir, Pemerintah Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kota Makassar disibukkan dengan mempersiapkan penyambutan Presiden di lokasi pembangunan Centerpoint of Indonesia. Penyambutan mulai dari tari-tarian khas Makassar, parade kapal phinishi dan ratusan jolloro atau kapal berukuran kecil.

Selain menghadiri Hari Nusantara, Presiden juga akan meresmikan pembangunan jembatan layang (flyover). "Departemen Pekerjaan Umum yang mengatur peresmian flyover oleh Presiden," kata Oktavianus, Kepala Satuan Non Vertikal Departemen Pekerjaan Umum kepada Tempo dua pekan lalu.

Untuk keamanan Presiden, ratusan polisi dan tentara akan mengamankan dari darat, laut dan udara. Menurut Komandan Lantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin, pengamanan akan didukung dua kapal perang yang dilengkapi persenjataan yang lengkap.

Pengamanan superketat ini untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa menimpa Presiden, termasuk ancaman unjuk rasa ribuan mahasiswa menyambut Hari Antikorupsi yang bertepatan dengan kedatangan Presiden.

TRI SUHARMAN

sumber: http://tempointeraktif.com/hg/politik/2009/12/05/brk,20091205-212021,id.html