Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan melansir terjadi penurunan angka kemiskinan di Makassar pada 2009 sebanyak 6.381 jiwa. Data yang dikeluarkan Pemerintah Kota Makassar ini menyebutkan, hingga Desember 2009 jumlah warga miskin 62.096 jiwa, sedangkan pada 2008 sebanyak 68.477 jiwa.

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, menurunnya angka kemiskinan tidak lepas dari komitmen pemerintah untuk memperbaiki pelayanan publik. Hal itu ditandai dengan kebijakan mengucurkan anggaran cukup besar untuk pengentasan kemisikan dari tahun ke tahun.

Untuk 2007, anggaran yang kucur senilai Rp 23 miliar, 2008 Rp 34 miliar, dan 2009 Rp 37 miliar. Anggaran tersebut tersebar di 15 instansi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Sosial. "Untuk 2010 kami masih mengkajinya, tapi diupayakan lebih besar dari sebelumnya," terang Ilham, Jumat (1/1).

Ilham menjelaskan, program pengentasan kemiskinan terus digenjot di bidang pendidikan, kesehatan, maupun infrastruktur. Di bidang pendidikan terdapat pada program pendidikan gratis dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, pendidikan bersubsidi penuh dari Pemerintah Makassar, dan pengelolaan Biaya Operasi Sekolah.

Khusus untuk pendidikan bersubsidi penuh, pemerintah kembali akan memberikan dana sekitar Rp 2,6 miliar untuk siswa miskin pada 2010. Mereka berada di 128 sekolah dasar, tujuh sekolah menengah atas, dan tiga sekolah menengah atas.

Sementara pembangunan infrastruktur terdapat pada pembangunan empat twin blok rumah susun sederhana sewa di Kecamatan Mariso. Ilham menilai, pengadaan rumah susun memicu peningkatan ekonomi warga karena mereka sudah tidak tinggal di lingkungan kumuh lagi.

Kepala Dinas Sosial Makassar Ibrahim Saleh mengatakan, warga yang masuk kategori miskin terdiri dari tiga jenis penilaian yakni miskin sekali, miskin, dan hampir miskin. Jenis miskin sekali seperti warga yang tinggal di rumah kumuh dan tidak punya penghasilan tetap, sedangkan miskin adalah warga yang tinggal di rumah sederhana dengan penghasilan tetap tapi tak cukup.

Sementara hampir miskin adalah warga yang punya penghasilan tetap tapi tidak menunjang masa depannya. "Ketiga jenis ini masuk dalam penilaian BPS," katanya.

Ia menilai data BPS yang menyebutkan jumlah warga miskin Makassar telah menurun sudah sangat wajar, karena pemerintah telah berupaya optimal untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Khusus Dinas Sosial, sebut dia, anggaran yang dikucurkan untuk pengentasan kemiskinan mencapai Rp 1,4 miliar. Dana itu untuk membiayai pembangunan rumah dan memberikan modal usaha. "Setiap kelompok yang terdiri 10 kepala keluarga kami beri modal usaha Rp 30 juta secara tunai," katanya.

Ketua Komisi Kesejahteraan Rakyat Makassar Nasran Mone mengatakan, angka kemiskinan memang terlihat menurun, tapi sebenarnya jumlah riil warga miskin di beberapa kantong kemiskinan masih cukup banyak.

Oleh karena itu pemerintah didesak membuat target khusus untuk menekan jumlah warga miskin setiap tahun. "Kalau perlu targetnya sampai 50 persen per tahun," kata Nasran.

Pernyataan Nasran sejalan dengan temuan BPS Sulawesi Selatan yang menyebutkan jumlah warga miskin masih berpusat di tiga Kecamatan yakni Kecamatan Tallo, Rappocini, dan Tamalate.

Penurunan jumlah warga miskin di tiga wilayah ini masih cukup kecil, misalkan di Rappocini jumlah warga miskin pada 2008 sebanyak 7.012 jiwa, sedangkan 2009 turun menjadi 6,409 jiwa.

Politisi Golkar ini melanjutkan, untuk menekan jumlah warga miskin, pengucuran dana pemerintah harus dioptimalkan, misalnya dana untuk pembangunan rumah kumuh dan modal usaha warga miskin.

Ia juga mendesak agar pemerintah memperketat administrasi kependudukan karena peningkatan jumlah warga miskin juga akibat urbanisasi secara besar-besaran. "Meskipun sekarang warga bisa memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) gratis, tapi harus ada kriterianya misalnya warga harus tinggal minimal lima tahun," tandasnya.


TRI SUHARMAN

Bisa dibaca di http://tempointeraktif.com/hg/nusa/2010/01/01/brk,20100101-216770,id.html Foto : http://qitori.files.wordpress.com/



Comments (0)