Sejumlah tokoh lintas agama meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak ragu datang ke Makassar untuk membuka Muktamar Nahdlatul Ulama ke-32 besok. Walau bakal marak aksi demo, Makassar cukup aman untuk dikunjungi kepala negara.

"Kami sangat berharap Bapak Presiden tak ragu untuk datang," kata Nyoman Suartha, Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia, Sulawesi Selatan, dalam jumpa pers Persiapan Muktamar Nahdlatul Ulama di Hotel Clarion Hotel, Sabtu lalu. "Tiga tahun lalu kami menggelar kegiatan keagamaan dan Presiden mau datang. Sekarang kami berharap beliau juga hadir pada acara saudara kami, umat Islam," ujarnya.

Hal yang sama dikemukakan pendeta Daniel Sopamina, perwakilan dari Persatuan Gereja Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat. Menurut dia, Makassar adalah wilayah yang memiliki tingkat keamanan yang terjaga. "Kalau ada yang bilang Makassar tidak aman, itu dosa," katanya. Daniel mengungkapkan, kerusuhan yang terjadi di Makassar sebenarnya tidak terlalu parah sebagaimana diberitakan media massa.

Kiai Haji Abdul Rahman, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Sulawesi Selatan, juga meminta masyarakat memperlihatkan sifat santun dan ramah kepada setiap tamu. "Orang tua kita rela berutang demi tamu. Sekarang harus ditumbuhkan kembali sifat itu," katanya.

Alwiuddin, Sekretaris Muhammadiyah Sulawesi Selatan, menimpali, memilih tempat digelarnya muktamar tidak gampang. Banyak daerah yang mengajukan tempat tapi ditolak. "Oleh sebab itu mari kita sukseskan kegiatan ini. Kalau sukses dan aman, kita semua akan merasakan senang," katanya.

Pada saat yang sama, Pemerintah Kota Makassar menjamin kelancaran Muktamar NU yang dibuka oleh Presiden. "Kami berjanji selama muktamar tidak akan ada demo," ujar Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin.

Makassar, kata dia, sering diidentikkan dengan wilayah tak aman dan kota yang selalu dihiasi unjuk rasa yang berakhir rusuh. "Muktamar NU baru pertama kali digelar di luar Jawa. Harus kita tunjukkan citra yang baik," imbau Ilham kepada aktivis yang hendak mendemo Presiden.

Gubernur Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan kepada aktivis mahasiswa untuk tidak mengganggu kedatangan Presiden dengan kasus Bank Century. Menurut Syahrul, persoalan Century mesti dikesampingkan dulu. Dia mengajak mahasiswa lebih melihat sisi positif dengan kedatangan Presiden. "Kalau suasana kurang baik, investasi tidak akan mau masuk ke Sulawesi Selatan," tutur Syahrul.

TRI SUHARMAN | SULFAEDAR PAY

Terbit di Koran Tempo Makassar edisi Senin 22032010
Sumber foto : http://eddymesakh.files.wordpress.com

Comments (0)