MAKASSAR, BKM -- Fajar Institute of Pro Otonomi (FIPO) memberikan penghargaan berupa Otonomi Award kepada seluruh kabupaten/kota di Sulsel di Hotel Horison, Jumat (29/5). Dari sembilan kategori ditambah tiga grand kategori, Kabupaten Sinjai berhasil menyabet empat penghargaan, sekaligus mengalahkan Makassar sebagai ibukota provinsi.

Empat penghargaan yang diraih Sinjai yakni untuk kategori Pemberdayaan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan, Terobosan Inovatif Bidang Kesehatan, Pengelolaan Lingkungan Hidup dan grand kategori untuk Pelayanan Publik.
Sementara Makassar hanya meraih satu penghargaan untuk kategori Pemberdayaan Otonomi. Makassar sebagai ibukota provinsi seharusnya melebihi raihan daerah-daerah di luar kota.
Penyerahan Otonomi Award ini dilakukan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dihadiri Direktur Utama PT Media Fajar Group, HM Alwi Hamu serta seluruh bupati dan walikota yang meraih penghargaan.
Direktur Program FIPO, Basri Kadir mengatakan, indikator penilaian setiap kategori dilakukan dengan menggunakan metode penelitian di lapangan, wawancara responden dan analisis APBD. Indikator tersebut dirumuskan ke dalam sebuah poin, kemudian dibandingkan pada setiap daerah.
"Penilaian ini dilakukan tim independen dan murni. Tujuannya untuk melahirkan daerah-daerah otonomi yang lebih baik," kata Basri Kadir di sela-sela kegiatan.
Ia juga meminta apabila ada daerah yang ingin melihat langsung perolehan poinnya, tim FIPO mempersilakan. Menurut Basri, FIPO tetap mengedepankan transparasi. Olehnya itu, mereka meminta agar langsung mengunjungi sekretariat FIPO di Graha Pena.
Sementara itu, Bupati Sinjai, Rudiyanto Asapa yang kemarin banyak menerima penghargaan menilai penganugerahan tersebut wajar diterima oleh Sinjai. Pasalnya, pemerintahan dan masyarakat Sinjai telah membangun sinergitas yang baik.
"Tahun depan saya menarget tujuh kategori lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin tak mengikuti seluruh acara. Ia sempat hadir namun di penghujung acara meninggalkan ruangan.


Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang ikut menyerahkan penghargaan Otonomi Award kepada sejumlah bupati ternyata punya usul menarik untuk FIPO. Ia meminta penghargaan tidak hanya diberikan bagi daerah yang berhasil tapi juga bagi daerah yang tidak berhasil. Misalnya daerah yang pelayanan publiknya terburuk.

"Kalau perlu buatkan juga piagam terburuk buat mereka," kata Jusuf Kalla sambil tertawa kecil.
Ia menilai adanya penilian terburuk akan menghasilkan reaksi positif dari pemerintah. Mereka, lanjut Jusuf Kalla, pasti akan merasa malu jika mendapatkan penilaian tersebut.
"Nah, rasa malu itu yang membuat mereka bisa bekerja lebih baik lagi," tandasnya.

Comments (0)