Rabu, 29-07-2009
MAKASSAR, BKM -- Calon Presiden Jusuf Kalla akhirnya menjelaskan kepada masyarakat Sulsel tentang gugatannya ke Mahkama Konstitusi (MK) terkait hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009. Ia menilai langkah tersebut ditempuh bukan atas pertimbangan menang atau kalah, namun soal prinsip bangsa. "Ini mengenai prinsip bangsa. Makanya saya ingin maju kembali secara demokrasi, dengan niat baik dan jujur. Kalau hal ini tidak berjalan, maka hasilnya tidak akan menyenangkan semua pihak. Baik yang menang, yang kalah apalagi masyarakat," kata Wapres Jusuf Kalla sesaat setelah tiba kediaman pribadinya Jl Haji Bau, Selasa (28/7). Dalam sambutannya, JK didampingi Ketua DPD I Golkar Ilham Arief Sirajuddin dan pengurusnya, serta Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Lanjut JK , syarat demokrasi sudah jelas dalam undang-undang yakni dari rakyat, oleh rakya dan untuk rakyat. Sehingga adanya suara rakyat yang berkurang dan bertambah dalam Pilpres harus diluruskan melalui jalur hukum.
"Kalau kita menjalankan proses demokrasi secara tidak baik, maka hasilnya juga tidak baik. Langkah saya ini demi kemenangan rakyat," ujar ketua umum partai Golkar ini dengan penuh semangat.
Apapun hasil dari putusan MK, JK juga tidak mempersoalkannya. Yang penting bagi dia, demokrasi yang diharapkan masyarakat sudah dilakukan dengan baik.
JK juga mengungkapkan rasa terima kasih terhadap segenap dukungan warga Sulsel dalam Pilpres. Meskipun hasil survei menyatakan bahwa ia kalah, namun ia menilai hal tersebut tidak menjadi masalah. Ia mengaku bangga dengan pilihan warga Sulsel yang penuh persatuan dan kesatuan.
"Saya kembali ke kampung ini untuk silaturrahmi, karena saya bangga dengan masyarakat Sulsel. Terimakasih atas dukungannya," katanya.

Songkok Bugis

Sejak pagi sekitar pukul 09.00 Wita, beberapa ruas jalan sekitar kediaman pribadi Jusuf Kalla di Jl Haji Bau, Selasa (28/7) mengalami kemacetan. Di sana-sini aparat keamanan terlihat berjaga-jaga dan sebahagian mengatur arus lalulintas.
Terlebih suasana di kediaman JK. Dari perempatan Jl Haji Bau-Jl Arif Rate, ratusan siswa SD tampak berbaris rapi. Mereka mengenakan seragam lengkap sambil membawa bendera merah putih berukuran kecil.
Di sebelah utara Jl Haji Bau terlihat truk yang berisi alat musik. Diatasnya tampak beberapa mahasiswa yang orasi tentang semangat JK maju dalam Pilpres. Sedangkan tenda yang dipasang di depan kediaman JK, berisi ratusan orang yang terdiri dari relawan JK-Wiranto, warga Makassar, karyawan PT Haji Kalla dan PNS. Terlihat pula beberapa orang yang mengenakan pakaian adat Bugis Makassar.
Sekitar pukul 11.00 Wita, iring-iringan Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya tiba di Jl Haji Bau. Di balik suara alat musik Makassar Gandrang Bulo, ratusan orang terdengar menerikkan nama JK.
Dari mobil sedan hitam DD 2, JK yang terlihat senyum-senyum langsung disambut secara adat. Dibawah payung berwarna emas, Jk dipakaikan Songkok Bugis dan sempat diangkat oleh beberapa pemangku adat atau dalam bahasa Makassar "disompo" beberapa saat. Saat memasuki kediamannya, JK juga disirami beras.
Dalam sambutannya, JK berterimakasih atas penyambutan yang cukup meriah tersebut. "Kalau saya datang, saya selalu bilang tidak usah repot-repot," kata JK tersebut.
JK juga mengaku sambutan tersebut mengingatkannya saat dipecat sebagai mentri. "Kalau saya begini, selalu saja disambut meriah," ungkapnya sambil tertawa kecil.
Setelah dari kediaman pribadi Jl Haji Bau, JK langsung menuju Graha Pena sebagai pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk "peran media dalam membangun interpreniurship". Selain itu, ia juga diundang khusus dalam perayaan ulang tahun Direktur Utama Media Fajar Alwi Hamu yang ke-65 tahun.
Saat memberi sambutan, JK menyebut Alwi Hamu sebagai kunci inggris. Sebutan tersebut sebagai bentuk persamaan bagi Alwi yang dinilai serba bisa.
"Dia itu kunci Inggris, bisa apapun," katanya menyulut tawa dari kalangan peserta yang didominasi sahabat Alwi Hamu seperti Aka Mahmud dan Hamid Awaluddin.
Sebutan tersebut, kata JK, sudah melekat sejak Alwi masih berstatus aktivis mahasiswa. Alwi muda dinilai memiliki dedikasi yang tinggi dan berjiwa seni. "Kalau tidak ada pelawak, panggil Alwi. Tidak ada penyanyi, panggil saja Alwi," katanya tersenyum lebar.
Ia berharap agar Alwi Hamu dan Media Fajar Group terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat dalam memajukan bangsa dan negara.
Alwi Hamu dalam sambutannya berterimakasih atas kehadiran JK dan sahabat-sahatnya. Ia berharap agar sisa hidupnya bisa diabdikan dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat. "Saya tetap ingin berkiprah lebih baik lagi," kata Alwi.

Comments (0)