Antisipasi Flu Babi Masuk Sulsel

MAKASSAR, BKM -- Kantor Kesehatan Pelabuhan Departemen Kesehatan semakin memperketat pintu masuk di Sulsel setelah 8 kru maskapai penerbangan Lion Air diperiksa di Rumah Sakit Dr Wahidin Sudirohusodo yang diduga tertular flu babi.

Kepala Bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan, dr Irwan mengatakan, pengawasan terhadap penumpang yang masuk ke Sulsel akan dilakukan secara berlapir. Selain seluruh suhu tubuh penumpang dideteksi melalui selain thermal scanner, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa tahap pemeriksaan kepada pengunjung di Bandara Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Soekarno-Hatta.
Tahap pemeriksaan tersebut berupa Hac Card atau kartu kesehatan yang diberikan kepada pengunjung setelah memasuki bandara maupun pelabuhan. Hac Card tersebut adalah bentuk pemeriksaan biodata penumpang, misalnya asal negara dan tujuan kunjungan.
Setelah itu, pengunjung akan dimasukkan ke dalam Body Plan atau ruangan tes infeksi. Ruangan tersebut menjadi tempat pemeriksaan kesehatan pengunjung, kemudian penyemprotan antiseptik.
"Setelah melewati thermal scanner, pengunjung akan diberi Hac Card. Kemudian memasuki Body Plan," kata dr Irwan yang dikonfirmasi, kemarin.
Tim kesehatan yang disiapkan sebanyak 8 orang terdiri dari satu dokter dan petugas kesehatan. Tim yang dilengkapi dengan alat pencegah penyakit menular seperti masker ini bekerja secara ship selama 24 jam.
"Khusus di Pelabuhan, tim kami mengikuti jadwal kapal. Kalau ada, langsung mereka memeriksa kapal dan penumpang," katanya.
Soal adanya instruksi Departemen Kesehatan agar pengunjung dari negara yang terdeteksi flu babi menggunakan masker, Irwan mengaku belum menerapkannya. Pasalnya, belum ada petunjuk resmi dari Depkes.
Namun demikian, pemasangan masker kepada penumpang tetap dilakukan, bila ditemukan suspek dalam kapal atau pesawat mereka.
"Sejauh ini belum ada yang terdeteksi flu babi. Kru Lion Air itu sebenarnya sudah diperiksa dan tidak terbukti, namun karena khawatir mereka memeriksakan diri ke RS," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, delapan kru maskapai penerbangan Lion Air yang diduga suspek flu babi memeriksakan diri di ruang Pakis RS Dr Wahidin setelah terbang dari Papua, Jumat (3/7) lalu. Namun, setelah diperiksa, kru yang terdiri dari lima pramugari dan tiga awak berupa pilot dan kopilot dinyatakan negatif flu babi.
Direktur Umum dan Operasional RS Wahidin dr Khaliq pekan lalu mengatakan, hasil penelitian sampel darah yang dilakukan Universitas Hasanuddin menunjukkan negatif flu babi. Sehingga, pihak RS langsung mengeluarkannya dari ruang isolasi.
"Tapi tetap kami pantau perkembangannya, mudah-mudahan tidak ada keluhan dari mereka," tandasnya.

Comments (0)