40 MoU Diduga Akal-akalan Investor

MAKASSAR, BKM -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel mengendus adanya permainan mafia berkedok investor yang memanfaatkan fasilitas pemerintah untuk mendapatkan keuntungan. Mereka diduga datang menjanjikan investasi di bidang pertanian, peternakan dan hasil laut.

Dugaan ini makin menguat dengan banyaknya Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani Pemprov dengan investor yang belum terealisasi hingga saat ini. Bahkan, pada 2009 ini Pemprov telah meneken sekitar 40 MoU dengan investor dari berbagai negara.
"Jangan sampai MoU itu dijadikan pundi-pundi untuk sumber keuangan di luar negeri," ungkap Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulsel, A Muallim saat menerima Kasubdit III Direktorat Eropa Barat Ditjen Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri (Deplu) Widya Parsaoran Gultom, di Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (9/7).
Muallim menilai, keberadaan para mafia investasi ini perlu diperhatikan oleh pemerintah. Sebab, katanya, bisa mendatangkan kerugian yang cukup besar. Bahkan bisa menjadi alat untuk mengacaukan data pemerintah pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB).
"Kalau dimasukkan ke PDRB, pasti investasi kita mengalami kenaikan. Tapi kenaikannya hanya sebatas MoU saja, tak ada realisasi,"
ketus Maullim.
Masuknya mafia investasi ini, kata Muallim, juga disebabkan kewaspadaan pemerintah kurang maksimal. Olehnya itu, pengalaman
yang sudah ada menjadi pelajaran besar, agar keberadaan mereka bisa
disikapi secara selektif.
"Pernah ada investor yang ingin menanam jarak, bahkan membuat pabriknya. Kamipun berupaya memfasilitasi, namun kenyataannya tidak ada realisasinya," tandasnya.
Menanggapi hal ini, Kasubdit III Direktorat Eropa Barat Ditjen Amerika dan Eropa Departemen Luar Negeri (Deplu) Widya Parsaoran Gultom usai pertemuan mengatakan, Deplu sebagai institusi yang menangani kerjasama luar negeri akan memberikan metode khusus kepada daerah agar bisa mewaspadai mafia investasi. Ia juga berharap agar Pemprov dan Pemda lebih proaktif menanggapi masalah ini.
"Kalau ada yang dicurigai, langsung laporkan kepada kami. Kami
punya data khusus yang mana investor yang patut dicurigai," katanya.

Comments (0)