Sesalkan Pemerintah Pusat |
MAKASSAR, BKM -- Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menegaskan tidak akan menerima impor jagung ke Sulsel. Ia berharap pengusaha tetap mengandalkan produksi lokal yang mulai membaik. |
"Saya akan tahan, enak saja mau impor jagung ke sini," tegas Syahrul di Kantor Gubernur Sulsel, Senin (29/6). Penegasan Syahrul menanggapi tingginya ketergantungan beberapa provinsi di Indonesia terhadap jagung impor karena produksi yang minim. Salah satu daerah yang memiliki ketergantungan yang besar yakni Bandung, karena produksi jagung tak imbang dengan jumlah permintaan pengusaha lokal. Ia menilai Sulsel memiliki potensi besar untuk tanaman jagung, hal itu terbukti dari luas lahan dan kesuburan tanah. Melihat kualitas tersebut, kata Syahrul, Pemprov Sulsel menarget jagung over stok 15 juta ton Tahuyn 2010. "Saya tidak mau gembar-gembor, tapi saya yakin target over stok bisa tercapai," ungkap Syahrul. Ia juga menyayangkan sikap pemerintah pusat yang cenderung mendalkan impor pakan ternak seperti jagung. Sebab potensi jagung di seluruh Indonesia bisa diperbesar. "Seharusnya tanaman jagung bisa jadi pembuka lapangan kerja di Indonesia," tandas Syahrul. |
11.02 |
Category: |
0
komentar
Comments (0)